Postingan

Kepada Aku #3

 Hai, Apa kabar aku ? Aku tahu, selama lebih dari satu tahun ini kamu sedang tidak baik-baik saja. Sejak kepulanganmu dari Kamboja kala itu, kamu masih belum sembuh dengan apa yang menjadi sakitmu. Kamu masih diselimuti rasa kecewa. Kamu masih menyimpan rasa trauma atas kepercayaan yang pernah kamu berikan kepada orang yang salah. Dan aku tahu, berbulan-bulan ini kamu terus berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Aku tahu, jauh di dalam sana kamu merasa mati. Kamu mengabaikan hal-hal yang seharusnya menjadi prioritasmu karena kamu tak tahu apa yang selanjutnya kamu inginkan terjadi. Kamu hanya menjadi daun mati, yang mengikuti arus air kemana pun ia pergi. Ialah Wisnu, orang yang membuat semua ini terjadi. Seseorang yang tak penting, lalu tiba-tiba menjadi salah seorang yang berarti karena rahasia yang kamu bagi. Sebuah rahasia tentang kamu yang pernah ingin pergi. Jauh sebelum segala yang baru ini terjadi. Padahal itu adalah peristiwa penting yang menjadi penentumu. Sebuah momen d

Kepada Aku #2

Kepada aku satu tahun yang lalu, Hai! Apa kabar? Kamu tentu baik-baik saja, bukan? Karena kalau tidak, tentu aku yang sekarang tidak akan pernah ada. Terima kasih ya karena kamu telah bertahan. Terima kasih karena kamu tidak berhenti untuk terus berjuang dan tidak menyerah dengan hal-hal yang menjadi ujianmu. Terima kasih karena kamu berhasil menjadi aku yang sekarang. Jika kamu bertanya, “Apakah aku bahagia sekarang?” Tentu saja aku akan menjawab, “Ya, aku bahagia.” Meski kesedihan-kesedihan yang dulu kamu rasakan, terkadang juga masih aku rasakan sekarang. Namun tentunya dengan kadar yang berbeda. Setahun ini rasanya memang segala sesuatunya terasa berat. Tiga orang yang kamu sayang dan menyayangimu telah pergi kembali ke Sang Pemilik. Dua di antaranya tak bisa kamu antar ke pembaringan terakhir. Hanya doa yang bisa kamu panjatkan untuk mengantar mereka.  Tujuh bulan terakhir ini mungkin adalah waktu dimana aku terlalu sering menumpahkan air mata dibandingkan waktu yang lain yang ka

Kepada Aku #1

Kepada aku satu tahun dari sekarang, Hai, bagaimana kabarmu? Apakah kamu sudah bahagia? Atau, kamu masih terus mencari arti kebahagiaan itu? Kuharap kamu sudah mulai menemukan kebahagiaanmu itu, atau jika kamu masih berusaha meraihnya, setidaknya ingatlah akan hal-hal yang telah kamu terima dan pantas untuk disyukuri. Karena, manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah puas dengan apa yang mereka dapatkan dan miliki, jadi jangan sampai kamu terjebak terlalu dalam pada lubang kekecewaan karena terlalu meninggikan harapanmu. Ingatlah selalu perkataan Umar bin Khattab, “Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.” Jadi, kamu tak perlu merasa berkecil hati jika suatu saat ada hal-hal yang menyakitimu dan membuatmu kecewa, karena mereka bukanlah takdirmu. Selalu yakinlah dan tanamkan dalam hati dan doa-doamu, “takdirku akan indah pada masanya yang tepat”. Aku tahu saat ini