Kepada Aku #1

Kepada aku satu tahun dari sekarang,

Hai, bagaimana kabarmu? Apakah kamu sudah bahagia? Atau, kamu masih terus mencari arti kebahagiaan itu?

Kuharap kamu sudah mulai menemukan kebahagiaanmu itu, atau jika kamu masih berusaha meraihnya, setidaknya ingatlah akan hal-hal yang telah kamu terima dan pantas untuk disyukuri. Karena, manusia adalah makhluk yang tidak akan pernah puas dengan apa yang mereka dapatkan dan miliki, jadi jangan sampai kamu terjebak terlalu dalam pada lubang kekecewaan karena terlalu meninggikan harapanmu.

Ingatlah selalu perkataan Umar bin Khattab, “Hatiku tenang karena mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.”

Jadi, kamu tak perlu merasa berkecil hati jika suatu saat ada hal-hal yang menyakitimu dan membuatmu kecewa, karena mereka bukanlah takdirmu. Selalu yakinlah dan tanamkan dalam hati dan doa-doamu, “takdirku akan indah pada masanya yang tepat”.

Aku tahu saat ini kamu masih berjuang untuk bertahan. Meski setidaknya hanya satu hari lagi, aku berharap kamu tetap terus melakukannya. Karena aku pun juga demikian—saat ini bertahan setidaknya satu hari lagi.

Langit sangat biru dan cerah pagi hari ini—sesuatu yang telah jarang aku lihat beberapa minggu terakhir. Meski suhu hanya berada di sekitar angka 20°C, sinar matahari masih cukup untuk menghangatkan. Tetapi lebih daripada itu, teriakan-teriakan yang sering berisik tak terlalu mengganggu isi kepalaku beberapa hari ini. Semoga kamu di masa depan bisa lebih berdamai dengan mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepada Aku #2

Kepada Aku #3